Kun Fayakun


“ Apabila tuhan menghendaki sesuatu dan berkata JADILAH, maka pasti akan terjadi”

Kewenangan  tuhan yang satu haruslah di fahami dengan bijak, sehingga dalam menjalani semua ketentuan takdirNYa kita tidak cepat berputus asa jika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.




Sering sekali kita mendengar argumentasi seseorang yang patah semangat dengan usaha yang telah dijalani. Banyak dari mereka kemudian menyalahkan tuhan karena dinilai tidak adil, atau dikira pilih kasih kepada hamba tertentu.

Selalu ada proses dari “kun” menjadi “fayakun”. Setidaknya hal ini lah yang seharusnya di tanamkan dalam benak kita. Seperti halnya tuhan menciptakan alam semesta yang ternyata tidaklah seperti sulap jin dalam cerita-cerita fiksi.

Tuhan menciptakan alam semesta dalam enam hari ( QS;34:4). Diawali dari hari ahad dan berahir pada fajar hari jum’at. Tentu bukan ukuran hari yang berlaku di kehidupan bumi, karena mencakup alam semesta raya yang tak terhitung luasnya.

Satu hari berkisar 50.000 tahun lamanya, jadi 6 hari sama halnya dengan 300.000 tahun. Dua hari pertama bola bumi dengan kondisi kosong tak terisi. Dua hari berikutnya disempurnakanlah bumi berikut strukturnya seperti gunung, sungai, samudra,flora dan fauna. Dan dua hari terakhir di selesaikanlah galaksi yang meliputi penciptaan matahari, bintang dan planet-planet beseta benda-benda langit lainnya.

Jauh sebelum itu pun masih ada proses yang cukup panjang terhadap cikal bakal terbentuknya alam semesta yang ada sekarang ini. berikut catatan Sulendraningrat mengenai asal usul terciptanya alam semesta dan tahapan-tahapannya.

Martabat Ahadiyah

Dalam tahap ini, yang ada hanyalah alam tak bertepi, alam dengan keheningan. tak ada yang lain kecuali Dzat Allah. pada tahap ini kuasa dan kehendakNya adalah Laa ta'yun ( tak berbentuk ). Tahap paling awal dari penciptaan atau tahap pra-kreasi, yang ada hanyalah sang maha tunggal.

Martabat Wahdah

Allah yang Yang Maha Tunggal pada tahap ini mulai menunjukkan kekuasaan dan kehendakNya dalam bentuk cahaya yang gemilang yang di sebut Nur Allah. dikatakan cahaya Nur Ilahi ini mengalahkan 1000 sinar matahari. Tahap ini adalah ta'yun awal atau realitas pertama. Artinya kehendakNya untuk mencipta telah terealisasi.

Martabat Wahidiyah

Tahap ini disebut juga tahap Perpaduan Agung. Terjadi tatkala sinar keemasan yang disebut Nur Muhammad tumbuh dari dalam cahaya yang lebih cerah dan bersinar. laksana kuning telur yang berada ditengah putihnya. kehadiran Nur Muhammad disebut ta'yun tsani atau realitas kedua. Nur Muhammad merupakan embrio atau masterplan alam semesta. dimana nanti keringat Nur Muhammad akan mendaji mutiara putih yang menjadi sumber seluruh jiwa alam raya.
seperti apa detilnya akan di bahas dalam tulisan berikutnya.

Yang perlu digaris bawahi adalah, apakah semua proses penciptaan itu sia-sia? Bukankah tuhan bisa saja berkehendak dalam hitungan detik semua bisa tercipta?

Yup..  jawabannya pastilah karena tuhan ingin mengajarkan pada seluruh mahluk bahwa segala sesuatu kejadian haruslah berproses, tidak ada yang instan. Apa yang kau tanam itulah yang kau tuai, begitulah kira-kira.

Namun perlu juga di perhatikan bahwa usaha, sebab musabab bukan juga menjadi factor penting dalam menentukan hasil ahir, karena “tangan tuhan” tetaplah yang paling berkuasa. Seperti hujan yang tidak kunjung datang padahal tanda-tanda sudah didepan mata. Sehingga dalam kondisi tertentu agama mengajarkan untuk melakukan sholat istisqo guna minta pertolongan pada tuhan.


sumber: Dr. Muhaimin Ag, Islam dalam bingkai budaya lokal potret dari cirebon :2001


Postingan terkait: