PO. SAHABAT A.K.A JALITENG/foto Via Po. Sahabat Lovers |
Tak terasa hari berputar lebih cepat daripada biasanya, sore itu pertemuan saya dengan kawan lama di pelosok kabupaten Tangerang terpaksa saya ahiri. Ku lirik deretan angka di hape yang nyatanya menunjukan jam 16:45 wib. Ku cegat angkot hijau jurusan kresek balaraja bersama seorang kawan dari Tangerang yang seharian menemaniku mbolang sampai ke wilayah banten ini.
Rencana langsung pulang ke majalengka dari balaraja sengaja kupilih dengan pertimbangan badan yang sudah terasa cape, dan yang pastinya saya pengin numpak SAHABAT.
Walaupun saya sendiri masih buta dengan bis apa nantinya, karena setelah bertanya digrup PO. SAHABAT LOVERS ada banyak bus yang melintasi Balaraja untuk transit mencari penumpang.
Di bawah fly over Balaraja temanku turun karena dia akan melanjutkan dengan bis 3/4 Bulanjaya dengan tujuanbke poris sedangkan saya turun di lampu merah persis di belakang bis Sahabat a.k.a LOGIS yang lagi ngetem, kutanyai orang yang lagi bersandar di pagar tentang arah bis sahabat logis ini, ke cirebon atau ke merak, dijawabnya ke merak, kalo yang ke cerbon diseberang jalan.
Untung saja tadi saya ga langsung ijig-ijig naik bis sahabat logis tersebut, saya pun menyeberang sesuai arahan orang yang embuh namanya siapa tadi dan berdiri mematung di depan sebuah minimarket.
Tak lama kemudian bhinneka star melintas sambil menawarkan jurusan nya cirebon, tak lama setelah bhineka star melanjutkan perjalanan muncul setia negara bandot dengan bodi barunya , entah apa namanya yang jelas kacanya udah tumpuk, disusul kemudian ada sahabat putri rinjani dengan bodi jetbus setra jahitan piala mas.
Saya masih belum beranjak dr tempatku berdiri, masih berharap bhineka grand melintas. Penasaran saya sama bodinya.
Senja yang sudah mulai gelap memaksaku untuk secepatnya mengambil keputusan mau naik apa, nampak dari jauh sebuah bus mendekat , "JALITENG" begitu tulisan yang menempel di kaca depan bus tersebut, tanpa pikir pikir lagi kudekati bis PO.Sahabat bermesin hino Ak berbaju discovery jahitan laksana semarang tersebut dan saya pun naik.
kurebahkan badanku di kursi belakang juru mudi , bis dengan konfigurasi kursi 2 kiri 3 kanan ini nampak kosong , hanya beberapa kursi saja yang ada penghuninya , tak lama bis pun berjalan kembali menyusuri jalanana balaraja dengan langkah gontai. Berapa kali sang kenek menawarkan jurusannya kepada orang yang berdiri di pinggir jalan.
Kondektur mendekatiku dan menanyakan tujuanku, palimanan jawab sambil menyerahkan lembaran warna merah bergambar sukarno hatta, dikembalikan oleh sang kondektur 2 lembar puluhan ribu rupiah, entahlah 80 rb itu murah atau mahal untuk balaraja palimanan.
rasa lelah dan kantuk membuat aq langsung tertidur, da terjaga ketika bis memutar di sebuah lampu merah sekitar tanah tinggi, bis masih terus menyeser para penglaju di jalan beberapa tambahan penumpang didapat , digerbang tol kebonjeruk bis sempet ngetem sebentar membuat beberapa pedagang asongan dan pengamen mencoba mengais rejeki di dalamnya.
Tol dalam kota Jakarta dan tol Jakarta-cikampek dilalui dengan tanpa hambatan berarti, kondisi badan yang kelelahan membuat aq beberapa kali tertidur, bus akhirnya keluar tol melalui gerbang cikopo menyusuri jalur pantura yang sudah lama saya tak melewatinya, di jalur pantura bus hanya menyalip trek saja, karena umumnya sekarang bus malam melewati jalur CIPALI.
Jamm setengah satu ketika bus memasuki pelataran parkir RM nikmat, entah di daerah mana , kru memprsilahkan para penumpang untuk beristirahat, nampak bhineka kancil terparkir disitu dan tidak lama kemudian setia negara cs pun datang untuk beristirahat.
Nasi sambal bakwan udang sama tahu menjadi menu malam ini di banderol 18 k , setengah jam beristirahat bis pun kembali menyusuri perjalanan menuju cirebon, di pantura bis berjalan kencang, namun karena sekarang bis bis ke jawa lebih memilih via cipali membuat pantura sepi dari bis malam, hanya truk dengan bermacam muatan saja yang melintas di pantura bukamlah lawan yang sepadan untuk bis bertujuan akhir ciledug ini.
Disekitaran tegal gubuk bis sahabat jaliteng bestin menaikan seorang lelaki tua yang ternya supir langsir dr bis ini, pengemudi utama memberikan lingkar kemudi kepada lelaki tua tersebut.
Palimanan menjadi titik perpisahan antara aq dengan bis sahabat jaliteng bestin ini, disambut tukang ojeg , 30 k menjadi harga kesepakatan dengan seorang tukang ojeg untuk mengantar ku pulang ke kontrakanku di sumberjaya, dan setengah tiga lebih dikit aq pun sudah sampe di kontrakanku , mandi lalu ganti baju dan bikin kopi sambil menunggu adzan subuh berkumandang.
itulah sedikit cerita perjalanku dengan bis sahabat jaliteng bestin , bis bertrayek cirebon merak yang pertama kali ku naiki.
Salam satu aspal !!!