Fenomena Deja Vu

[gambar pixabay.com]

Pernah mendengar istilah deja vu kan?

Ya.. Deja Vu adalah sekilas perasaan pernah melihat atau melakukan suatu peristiwa atau pekerjaan, pernah melewati suatu tempat, padahal kita tidak pernah benar-benar mengalaminya.


Contoh paling gampang adalah ketika kita sedang memasak di dapur misalnya, kemudian tanpa sengaja pisau mengenai jari tangan hingga berdarah. Disaat bersamaan memory ingatan kita sekejap menggambarkan peristiwa yang sama persis tempat dan kondisi saat itu namun lupa kapan waktunya.
Saya kira semua orang pernah mengalami hal tersebut, terutama ketika kita masih remaja. Walaupun ada yang tidak pernah sama sekali namun menurut penelitian ahli jumlahnya sangat sedikit.

Istilah deja vu  digunakan pertama kali pada tahun 1876. Kata déjà vu sendiri berasal dari bahasa Prancis yang berarti “pernah melihat atau merasa”. Baru-baru ini peneliti memecahkan misteri di balik kejadian déjà vu.

Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh O’connor dan tim di University of St Andrews Inggris, menunjukan bahwa déjà vu merupakan tanda bahwa system pengecek memori pada otak bekerja dengan baik.

O’connor menjelaskan lobus frontal mengecek seluruh memori kita, dan mengirimkan sinyal jika ada kesalahan memori, yakni konflik antara hal-hal yang benar-benar kita alami dan hal yang menurut pikiran kita telah kita alami.

Déjà vu lebih umum terjadi pada orang-orang yang berusia muda, jarang sekali terjadi di usia tua sebab memori mulai mengalami penurunan kualitas di usia tua.

Namun demikian peneliti belum bisa memastikan apakah déjà vu memiliki manfaat bagi kesehatan.


Postingan terkait: