Menjadi obat kuat, ulat ini dihargai Rp 260 Juta per kilogram

Menjadi obat kuat, ulat ini dihargai Rp 260 Juta per kilogram
Ulat jamur yang banyak di buru via bbc.com


Tidak bisa dipungkiri bahwa aktifitas seksual adalah kebutuhan biologis yang tidak bisa diganggu gugat keberadaannya. Namun seiring usia manusia yang bertambah, seringkali hasrat seksual yang masih tinggi tidak berbanding lurus dengan kemampuan olah daya yang maksimal sehingga menyebabkan “pertempuran” yang tidak mencapai klimaks.

Sejarah banyak mencatat jika peradaban manusia telah menemukan banyak ramuan yang digunakan untuk menambah “olah daya” dalam aktifitas tersebut. Jika Korea terkenal dengan Gingsengnya maka di Jawa dikenal juga Purwaceng yang konon menjadi obat kuat untuk para raja-raja Jawa.

Nah, jenis ramuan “olah daya” yang  santer terdengar saat ini adalah Ulat Jamur yang banyak berkembang biak di desa Serxu di dataran tinggi Tibet. Bukan hanya masalah khasiatnya yang sudah terbukti cespleng, namun dari segi harga yang membuat mulut menganga dan harus bilang “wow gitu ?”, ulat jamur ini menjadi barang mewah yang membuat sipembeli merasakan sensasi tersendiri. Tak tanggung-tanggung, 1 kilogram ulat ini dihargai 260 juta. Waow kan  

Menjadi obat kuat, ulat ini dihargai Rp 260 Juta per kilogram
jamur ini di panen pada daerah pegunungan via bbc.com

Bukan Ulat, melainkan Jamur

Laman wikipedia menyebut bahwa secara teknis sebenarnya ulat jamur bukanlah rumput atau ulat. Ulat jamur adalah larva beberapa jenis ngengat hantu yang hidup didalam tanah yang terinfeksi spora jamur parasit ophiocordyceps sinensis.
Orang Tibet menyebutnya Yartsa Gunbu  yang artinya Rumput musim panas atau ulat musim dingin.  Tumbuhan ini mirip ulat yang berwarna kuning terang. Di bagian kepala menempel jamur coklat pipih. Tumbuhan ini berkembang biak diketinggian  3000-5000 meter diatas permukaan laut dan banyak ditemukan pada awal bulan mei samai ahir juni.

Menjadi obat kuat, ulat ini dihargai Rp 260 Juta per kilogram
terkenal sebagai viagra dari himalaya (gambar metrotvnews.com)

Menjadi obat dan Barang Mewah

Seperti dikutip BBC, alasan ulat-ulat ini ditata rapi di hadapan pelanggan adalah karena ilmu pengobatan tradisional cina menganggap bahwa ulat jamur dapat mengobati hampir segala jenis macam penyakit seperti lemah syahwat, kanker, asma dan kelelahan.

Ulat-ulat itu juga dapat menaikkan status pemiliknya, hal yang sama seperti memiliki tas bermerk, atau mantel bulu. Mereka menjual dengan harga sangat mahal sekitar $20.000 ( sekitar 226 juta ) per kilogram. Bahkan terkadang lebih mahal dari itu. Komoditas tersebut juga banyak dijadikan hadiah mewah bagi para pejabat di Cina.

Untuk pengobatan, cukup dengan mendidihkan beberapa batang jamur bersama secangkir teh atau direbus bersama sup.

Menjadi obat kuat, ulat ini dihargai Rp 260 Juta per kilogram
gambar bbc.com

Ancaman eksplorasi besar-besaran

Masih seperti dilansir BBC, demam ulat jamur tidak selamanya baik untuk kelangsungan hidup masyarakat sekitar. Setidaknya efek buruknya antara lain telah dilaporkan pada  tahun 2010, setidaknya di Nepal ada 2 orang lelaki tewas karena berkelahi memperebutkan komoditas tersebut.

Disisi lain ulat-ulat itu menghadapi ancaman serius layaknya perburuan sirip hiu, tanduk rusa dan gading gajah. Faktor ekonomi dan kebutuhan industri menjadi salah satu alasan yang mendasari perburuan besar-besaran terhadap spesies tersebut. Ulat Jamur itu pun kemudian di sertakan dalam daftar spesies yang dilindungi di Cina.

Nah, jika sobat mau mencicipi sediakan saja ongkos yang banyak yah... 


Postingan terkait: