Tanpa sengaja lihat postingan di fb tentang lagu yang di poulerkan oleh grup music era 70-an Koesplus dengan judul “andaikan kau datang kembali”.
Bagi generasi lawas, lagu itu memang sangat ngehits pada masanya, liriknya yang puitis dan romantic sangat pas dengan selera anak muda masa itu, termasuk saya sendiri hehehe…
Namun tanpa di nyana, lagu tersebut bukanlah lagu cinta biasa. Lagu ini penuh makna yang mendalam yang berkaitan dengan kehidupan yang kita jalani seperti yang di sampaikan Yok Kuswoyo, sang pencipta lagu tersebut dalam pengajian Kiai Kanjeng Cak Nun.
_terlalu indah di lupakan
Terlalu manis di kenangkan
Setelah kita jauh berjalan
Engkau ku tinggalkan_
Perjalanan kita di dunia memang terlalu indah untuk di lupakan, susah dan senang bersama orang-orang yang kita cintai. Bahkan terlalu manis untuk dikenang, apalagi kebahagiaan baik ruhani maupun materi telah di raih. Namun ketika semua itu sudah berjalan, Dunia pasti akan kita tinggalkan. Bukankah begitu ?
_betapa hatiku bersedih
Mengenang kasih dan sayangmu
Setulus pesanmu kepadaku
Aku kan menunggu_
Mungkin setelah kita meninggalkan dunia, kita baru bersedih jika mengenang kasih dan sayang Mu(Tuhan), dimana Tuhan telah secara tulus berpesan baik lewat Kitabillah maupun para utasanNya. Pesan yang begitu jelas adalah aku kan menungguatau dalam arti lain kita pasti ditunggu pertanggungjawabannya.
_andaikan kau datang kembali
Jawaban apa yang kan ku beri
Adakah jalan yang ku temui
Untuk kita kembali lagi_
Ketika di padang maksyar Tuhan kembali untuk memimta pertanggungjawaban kita selama di dunia, lalu jawaban apa yang ku beriuntuk mempertanggungjawabkan semuanya?
Terus ketika kita tersadar adakah jalan untuk kembali lagi ke dunia?
_bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini ku ahiri_
Tetaplah berbuat kebaikan seperti bulan purnama yang menyinari dalam kegelapan, berbuat baik seindah seperti kasih sayang Tuhan terhadap mahluknya, dan teruslah (istiqomah) dalam melakukan semua itu, sampai lagu kehidupan ini berahir.